
Nama | : Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) |
Tempat/tanggal lahir | : Surakarta, 21 Juni 1961 |
Agama | : Islam |
- SDN 111 Tirtoyoso, Solo
- SMPN 1 Solo
- SMAN 6 Solo
- Fakultas Kehutanan UGM (lulus tahun 1985)
BIBIT UNGGUL DARI SOLO AKAN BEKERJA UNTUK JAKARTA
Ir. H. JOKO WIDODO, Anak Solo yang saat ini masih menjabat
Walikota Solo Jawa Tengah – Masyarakat luas lebih mengenalnya dengan
nama gaul pasaran JOKOWI, dengan modal tampang pas-pasan layak
seperti kaum kebanyakan – kaum marginal kelas menengah bawah di Jakarta
ini akan berhadapan dengan tokoh- tokoh nasional dan populer menuju
DKI 1 atau memperebutkan Gubernur Jakarta Juli 2012 mendatang – JOKOWI
tidak minder.
Kenapa?
Kenapa?
Bibit unggul JOKOWI, anak solo kelahiran 21 Juni 1961 sangat low
profil dengan kesederhanaan dalam pergaulan, berpakaian, bertutur kata
dan sangat demokratis meskipun dibesarkan dalam lingkup kota
feodal-kota Solo. Apalagi nasionalis dan religiusnya tah terbantahkan.
Jebolan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta 1985 ini ,
punya TANGAN DINGIN dalam BEKERJA. Mampu menyelesaikan dan mengelola
sejumlah tugas dan baktinya –JOKOWI dipundaknya berakhir dengan buah
manis. Apa saja?
Gagasan, Konsep yang di konkretkan JOKOWI, antara lain dari
merelokasi pedagang kaki lima atau PKL- TANPA MENYAKITI, berhasil
memasukan kota solo sebagai Kota Warisan Dunia Th 2005 “solo the spirit
of jawa”. Anehnya JOKOWI ini menghabiskan kerjanya justru bukan
dikantor justru berbaur dengan masyarakat warga yang dipimpinnya ,
disini akan tahu kemauan dan keinginan warganya TERMASUK nanti WARGA
JAKARTA. Bekal dari Solo akan dibawa ke Jakarta.
Sing penting KERJA?
Sing penting KERJA?
Gila Kerja JOKOWI, yang penting Kerja-Kerja-KERJA KERAS, karena
Jakarta sangat komplek masalahnya terutama Banjir, sampah dan
kemacetan membutuhkan KERJA BUKAN HANYA KONSEP. Namun semua itu tidak
akan selesai TANPA BERDAYAKAN WARGA JAKARTA. Berbagai penghargaan
dari ’10 Tokoh Terbaik Tahun 2008’ Bung Hatta Award kemudian Kota Solo
sebagai kota sanitasi dan penataan permukiman kumuh dari Kementrian
Pekerjaan Umum , mobil esemka hingga Calon Walikota Terbaik Dunia dan
masih banyak lagi –JOKOWI TIDAK PUAS DAN SOMBONG.
Lalu apa yang dicari?
Lalu apa yang dicari?
Penampilan tenang dan senyum khas JOKOWI dimanapaun berada,
pertanda pribadi tidak punya beban dan kepentingan , APALAGI TERLIBAT
KORUPSI. Karakter pimpinan kedepan yang menjadi tumpuan bangsa
Indonesia ditengah banyaknya pemimpin, kepala daerah yang hancur
integritasnya akibat terlibat berbagai kepentingan sesaat, khususnya
terlibat korupsi. Dalam benak JOKOWI kekuasaan – kekayaan-kemenangan
pun tidak berarti apa-apa. DATANG KE JAKARTA bukan mencari itu semua,
hanya terobsesi untuk membenahi JAKARTA MENUJU LEBIH BAIK. Jakarta
bukan butuh pemimpin tapi memerlukan Manager yang tahu konsep dan mau
mengerjakan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Tunggu apa lagi?
Tunggu apa lagi?
Kini JOKOWI menyapa, berbaur dan tidak bosan ke pelosok Jakarta,
tanpa itu tidak akan mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di
lapangan-di bawah. Mengenakan baju khas kotak-kotak berwarna warni,
sebagai petunjuk bahwa Jakarta milik semua orang dibawah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), keberagaman dan heterogenitas sebagai bentuk
kemajemukan. Dan JOKOWI nantinya berdiri untuk semua warga Jakarta
tanpa memandang etnis darimanapun karena JAKARTA MILIK BANGSA INDONESIA .
Sekarang Warga Jakarta sedang menantikan kiprah SI TANGAN DINGIN
JOKOWI untuk JAKARTA BARU MENUJU LEBIH BAIK. Amin
* Saya kira yang lebih baik dari saya banyak, saya kadang merasa jadi beban dianggap seperti itu.* Pertama mungkin dulu saya kecelakaan, terpeleset, masyarakat mungkin sudah bosan dengan yang terkenal2, saya tidak terkenal jadi dipilih, itu aja.
* Sampai sekarang saya belum merasa sebagai politisi, karena saya merasa betul2 belum apa2 di bidang politik.
* Menurut saya birokrasi kita pintar2, hanya mungkin cara menggerakkan organisasinya yang keliru, sistemnya yang keliru, itu yang harus dibenahi.
* Seperti di Solo, dulu mengurus KTP 1-2 minggu, sekarang 1 jam bisa.
* Dulu waktu soal KTP ada 3 lurah, ada 1 camat, kelihatan tidak ada niat, tidak mau ikut sistem saya, jadi saya hilangkan dari sistem.
* Ada orang datang untuk memohon agar ada ijin mall, hipermarket, karena sudah 5-10 kali ke saya & tidak dberi kelihatannya saya mempersulit & seperti ingin sesuatu. Padahal saya bukannya anti, tapi tidak senang dengan mall2 yang terlalu banyak di sebuah kota, mungkin boleh lah satu-dua.
* Saya bilang pada mereka, kalau sudah tidak,ya saya tidak. Jangan menggunakan cara-cara yang tidak baik untuk mempengaruhi sehingga saya menjadi iya.
* Real yang ada di lapangan itu adalah ekonomi rakyat kita. Coba kita lihat pasar tradisional, apa yg dijual di situ.
Yang dijual di pasar tradisional:tempe, dari pengerajin tempe, ikan dari nelayan, beras dari petani. Kalau itu tidak diberi perhatian khusus salah kita.
* Fakta di lapangan yang kecil itu belum dikasih perhatian dengan amat sangat sehingga saya lihat mereka sebagai potensi.
sumber : http://www.jakartabaru.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar